Jalan Menuju Taubat

Disember 31, 2015 0

Hakikat taubat menurut arti bahasa adalah berasal dari kata taba yang artinya kembali. Sedangkan menurut istilah adalah kembali dari sesuatu yang dicela dalam syari’at menuju sesuatu yang dipuji dalam syari’at. Adapun menurut ulama sufi ialah penyesalan diri terhadap segala perlaku jahat yang telah dilakukannya.

Sesungguhnya setiap saat, manusia berbuat dosa, baik kecil maupun besar, baik disadari atau tidak. Dosa-dosa itu ibarat debu yang menempel pada mata hati. Apabila dibiarkan akan menjadi kerap dan hati sama sekali tertutup. Sehingga, hati tertutup dari kebenaran. Kalau sudah demikian, maka mata hati menjadi gelap. Pikiran-pikiran kotor dan jahat memenuhinya setiap saat. Hati ibarat cermin. Jika tertutup debu, maka tidak akan mampu menampakkan bayangan. Jika cermin bersih, bayangan akan tampak jelas. Jika hati bersih, maka mata batin akan dapat menembus keajaiban-keajaiban. Inilah yang disebut karomah.

Syarat seseorang bisa menempuh jalan taubat ialah ia harus mengetahui dan menyadari tentang berbahayanya dosa. Ia harus sadar bahwa dosa merupakan dinding penyekat antara hamba dengan Allah. Sahl bin Abdillah At-Tasturi berkata, “Taubat adalah menggantikan perbuatan-perbuatan tercela dengan perbuatan terpuji. Yang demikian itu tidak akan sempurna kecuali jika ia menyendiri, diam, dan makan makanan yang halal.”

Setiap hamba Allah wajib bertaubat atas dosanya. Banyak dalil yang menerangkan betapa orang yang mau bertaubat, ia akan beruntung.

”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur : 31)

Dalam ayat lain disebutkan:

”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suci. (QS. Al-Baqarah : 222)
  
Ada tiga tingkatan orang yang bertaubat:
1. Taubat kaum awwam, yaitu taubat dari kesalahan atau dari maksiat.
2. Taubat kaum muqarrabin, yaitu kembali dari jalan yang baik menuju ke jalan yang lebih baik.
3. Taubatur-Rasul (taubatnya para nabi), dimana taubatnya semata-mata karena kecintaan dan kepatuhannya kepada Allah.

Taubat baru dapat dianggap sebagai penghapus dosa jika memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut:
1. Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan
2. Meninggalkan perbuatan maksiat tersebut.
3. Bertekad sepenuh hati untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat tersebut
4. Apabila maksiat tersebut ada kaitannya terhadap sesama manusia, maka harus di tuntaskan dosa itu dengan meminta maaf atau mengganti dan mengembalikan harta benda apabila dosa tersebut berkaitan dengan harta benda.

Apabila taubat ini dilakukan dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat-syaratnya, maka seseorang akan kembali menjadi fitrah, kembali menjadi suci sebagaimana ketika ia baru lahir.

Metode Penetapan Kalender Hijriyah

Disember 31, 2015 0

Kalender Hijriyah atau Kalender Islam adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari.

Penentuan dimulainya sebuah hari dan tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari dan tanggal dimulai pada pukul 00.00 dini hari waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari dan tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut. Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari). Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi. Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari).

Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal. Penetapan kalender Hijriyah dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khatab, yang menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah. Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29-30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah Subhana Wata'ala:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”(QS At Taubah 9:36)

Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Nabi Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad. Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dilakukan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharram Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622. Dokumen tertua yang menggunakan sistem Kalender Hijriah adalah papirus di Mesir pada tahun 22 H.
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni mengamati penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah bulan baru (ijtima). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Apabila hilal terlihat, maka pada petang tersebut telah memasuki tanggal 1. Sedangkan hisab adalah melakukan perhitungan untuk menentukan posisi bulan secara matematis dan astronomis. Hisab merupakan alat bantu untuk mengetahui kapan dan dimana hilal (bulan sabit pertama setelah bulan baru) dapat terlihat. Hisab seringkali dilakukan untuk membantu sebelum melakukan rukyat.

Penentuan awal bulan menjadi sangat signifikan untuk bulan-bulan yang berkaitan dengan ibadah, seperti bulan Ramadan (yakni umat Islam menjalankan puasa ramadan sebulan penuh), Syawal (yakni umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri), serta Dzulhijjah (dimana terdapat tanggal yang berkaitan dengan ibadah Haji dan Hari Raya Idul Adha). Penentuan kapan hilal dapat terlihat, menjadi motivasi ketertarikan umat Islam dalam astronomi. Ini menjadi salah satu pendorong mengapa Islam menjadi salah satu pengembang awal ilmu astronomi sebagai sains, lepas dari astrologi pada Abad Pertengahan. Sebagian umat Islam berpendapat bahwa untuk menentukan awal bulan, adalah harus dengan benar-benar melakukan pengamatan hilal secara langsung (rukyatul hilal). Sebagian yang lain berpendapat bahwa penentuan awal bulan cukup dengan melakukan hisab (perhitungan matematis), tanpa harus benar-benar mengamati hilal. Metode hisab juga memiliki berbagai kriteria penentuan, sehingga seringkali menyebabkan perbedaan penentuan awal bulan, yang berakibat adanya perbedaan hari melaksanakan ibadah seperti puasa Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri.

Sejarah Asal Nama Surabaya

Disember 30, 2015 0

Nama Surabaya muncul sejak awal pertumbuhan kerajaan Majapahit. Nama Surabaya diambil dari simbol ikan Sura dan Buaya. Simbol itu sesungguhnya untuk menggambarkan peristiwa heroik yang terjadi di kawasan Ujung Galuh (nama daerah Surabaya di masa silam), yakni pertempuran antara tentara yang dipimpin Raden Widjaja dengan pasukan tentara Tar Tar pada tanggal 31 Mei 1293. Tanggal itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Surabaya.

Awalnya Surabaya adalah kawasan perkampungan atau pedesaan di pinggiran sungai. Nama-nama kampung yang kini masih ada seperti Kaliasin, Kaliwaron, Kalidami, Ketabangkali, Kalikepiting, Darmokali, dan sebagainya adalah bukti yang menjelaskan bahwa kawasan Surabaya adalah kawasan yang memiliki banyak aliran air atau sungai. Secara geografis ini sangat masuk akal, karena memang kawasan Surabaya merupakan kawasan yang berada di dekat laut dan aliran sungai besar (Brantas, dengan anak kalinya).

Lokasi Surabaya yang berada di pinggir pantai, merupakan wilayah yang menjadi lintasan hilir mudik manusia dari berbagai wilayah. Surabaya, menjadi pertemuan antara orang pedalaman pulau Jawa dengan orang dari luar. Pada tahun 1612 Surabaya sudah merupakan bandar perdagangan yang ramai. Peranan Surabaya sebagai kota pelabuhan sangat penting sejak lama. Saat itu sungai Kalimas merupakan sungai yang dipenuhi perahu-perahu yang berlayar menuju pelosok Surabaya.

Banyak pedagang Portugis membeli rempah-rempah dari pedagang pribumi. Di bawah kekuasaan Trunojoyo, Surabaya menjadi pelabuhan transit dan tempat penimbunan barang-barang dari daerah subur, yaitu delta Brantas. Sementara, Kalimas menjadi “sungai emas”  yang membawa barang-barang berharga dari pedalaman.

Kota Surabaya juga sangat berkaitan dengan revolusi kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak penjajahan Belanda maupun Jepang, rakyat Surabaya (Arek Suroboyo) bertempur habis-habisan untuk merebut kemerdekaan. Puncaknya pada tanggal 10 Nopember 1945, Arek Suroboyo berhasil menduduki Hotel Oranye (sekarang Hotel Mojopahit) yang saat itu menjadi simbol kolonialisme. Karena kegigihannya itu, maka setiap Tanggal 10 Nopember, Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Hingga saat ini bekas-bekas masa penjajahan terlihat dengan masih cukup banyaknya bangunan kuno bersejarah di sini.

Contoh Paragraf

Disember 30, 2015 0

Transisi :
Di mana-mana,

Kalimat Topik :
anggota masyarakat membicarakan kenaikan harga.

Kalimat Pengembang :
Kenaikan harga BBM ternyata menimbulkan dampak yang sangat besar pada perekonomian di Negeri ini. Pada kenyataannya kenaikan BBM ini menimbulkan kenaikan harga pada setiap sektor. Ibu-ibu, sambil belanja di pasar, menggerutu tentang belanja dapur yang semangkin meningkat. Bapak-bapak di kantor asyik memperbincangkan efek kenaikan harga BBM terhadap pengeluaran sehari-hari. Pengusaha bus sibuk mengalkulasi harga penyesuaian karcis penumpang bus. Abang becak secara diam-diam sepakat menaikan tarif becak menjadi dua kali lipat.

Kalimat Penegas :
Pendek kata, semua orang membicarakan akibat kenaikan harga BBM.

Sejarah Asal Nama Kuningan

Disember 29, 2015 0

Ada beberapa kemungkinan tentang asal-usulnya Kuningan dijadikan nama daerah ini. Salah satu kemungkinan adalah bahwa istilah tersebut berasal dari nama sejenis logam, yaitu kuningan. Dalam bahasa Sunda (juga bahasa Indonesia), kuningan adalah sejenis logam yang terbuat dari bahan campuran berupa timah, perak dan perunggu. Jika disepuh (dibersihkan dan diberi warna indah) logam kuningan itu akan berwarna kuning mengkilap seperti emas sehingga benda dibuat dari bahan ini akan tampak bagus dan indah. Memang logam kuningan bisa dijadikan bahan untuk membuat aneka barang keperluan hidup manusia seperti patung, bokor, kerangka lampu maupun hiasan dinding.

Di Sangkanherang, dekat Jalaksana sebelum tahun 1914 ditemukan beberapa patung kecil terbuat dari kuningan. Paling tidak sampai tahun 1950-an barang-barang yang terbuat dari bahan logam kuningan itu sangat disukai oleh masyarakat elit (menak) di daerah Kuningan. Barang-barang yang dimaksud berbentuk alat perkakas rumah tangga dan barang hiasan di dalam rumah. Benda-benda dari bahan kuningan itu juga disukai pula oleh sejumlah masyarakat Sunda, Jawa, Melayu, dan beberapa kelompok masyarakat di Nusantara umumnya.

Di daerah Ciamis dan Kuningan sendiri terdapat cerita legenda yang bertalian dengan bokor (tempat menyimpan sesuatu di dalam rumah dan sekaligus sebagai barang perhiasan) yang terbuat dari logam kuningan. Kedua cerita legenda dimaksud menuturkan tentang sebuah bokor kuningan yang dijadikan alat untuk menguji tingkat keilmuan seorang tokoh agama.

Di Ciamis, dalam cerita Ciung Wanara, bokor itu digunakan untuk menguji seorang pendeta Galuh (masa pra-Islam) bernama Ajar Sukaresi yang bertapa di Gunung Padang. Pendeta ini diminta oleh Raja Galuh yang ibukota kerajaannya berkedudukan di Bojong Galuh (desa Karangkamulya) sekarang yang terletak sekitar 12 km sebelah timur kota Ciamis, untuk menaksir perut istrinya yang buncit, apakah sedang hamil atau tidak. Kesalahan menaksir akan berakibat pendeta itu kehilangan nyawanya. Sesungguhnya buncitnya perut putri tersebut merupakan akal-akalan Sang Raja, dengan memasangkan bokor kuningan pada perut sang putri yang kemudian ditutupi dengan kain sehingga tampak seperti sedang hamil. Perbuatan tersebut dilakukan semata-mata untuk mengelabui dan mencelakakan Sang Pendeta saja.

Pendeta Ajar Sukaresi yang sudah mengetahui akal busuk Sang Raja tetap tenang dalam menebak teka-teki yang diberikan oleh Sang Raja, Sang Pendeta pun berkata bahwa memang perut Sang Putri tersebut sedang hamil. Sang Raja pun merasa gembira mendengar jawaban dari Pendeta tersebut, karena dia berpikir akal busuknya untuk mengelabui Sang Pendeta berhasil. Sang Raja dengan besar kepala berkata bahwa tebakan Sang Pendeta salah, dan kemudian memerintahkan kepada prajuritnya agar pendeta tersebut dibawa ke penjara dan segera Sang Raja mengeluarkan perintah agar pendeta tersebut di hukum mati.

Teryata tak berapa lama kemudian diketahui bahwa Sang Puteri tersebut benar-benar hamil. Muka Raja tersebut merah padam, hal ini tak mungkin terjadi pikirnya. Dengan gelap mata Sang Raja tersebut marah dan menendang bokor kuningan, kuali dan penjara besi yang berada di dekatnya. Bokor, kuali dan penjara besi itu jatuh di tempat yang berbeda. Daerah tempat jatuhnya bokor kuningan, kemudian diberi nama Kuningan yang terus berlaku sampai sekarang. Daerah tempat jatuhnya kuali (bahasa Sunda: kawali) dinamai Kawali (sekarang kota kecamatan yang termasuk ke dalam daerah Kabupaten Ciamis dan terletak antara Kuningan dan Ciamis, sekitar 65 km sebelah selatan kota Kuningan), dan daerah tempat jatuhnya penjara besi dinamai Kandangwesi (kandangwesi merupakan kosakata bahasa Sunda yang artinya penjara besi) terletak di daerah Garut Selatan.

Dalam Babad Cirebon dan tradisi Lisan Legenda Kuningan bokor kuningan itu digunakan untuk menguji tokoh ulama Islam (wali) bernama Sunan Gunung Jati. Jalan ceritanya kurang lebih sama dengan cerita Ciung Wanara, hanya di dalamnya terdapat beberapa hal yang berbeda. Perbedaan yang dimaksud terletak pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa, tujuan dan akibat pengujian itu, dan tidak ada peristiwa penendangan bokor. Jika cerita Ciung Wanara menuturkan gambaran zaman kerajaan Galuh yang sepenuhnya bersifat kehinduan atau masa pra-Islam, maka Babad Cirebon dan tradisi lisan Legenda Kuningan mengisahkan tuturan pada zaman peralihan dari masa Hindu menuju masa Islam atau pada masa proses Islamisasi. Dengan demikian, isi cerita Ciung Wanara lebih tua daripada isi Babad Cirebon atau tradisi lisan Legenda Kuningan. Cerita Ciung Wanara mengungkapakan tempat peristiwanya di Bojong Galuh, sedangkan Babad Cirebon dan tradisi lisan Legenda Kuningan mengemukakan bahwa peristiwanya terjadi di Luragung (kota kecamatan yang terletak 19 km sebelah timur Kuningan).

Tidak seperti dalam cerita Ciung Wanara, penaksiran kehamilan Puteri dilatar belakangi oleh tujuan mencelakakan pendeta Ajar Sukaresi dan berakibat pendeta tersebut dihukum mati, dalam Babad Cirebon dan tradisi lisan Legenda Kuningan penaksiran kehamilan tersebut dimaksudkan untuk menguji keluhuran ilmu Sunan Gunung Jati semata-mata dan berdampak mempertinggi kedudukan keulamaan wali tersebut. Anak yang dilahirkannya adalah seorang bayi laki-laki yang kemudian dipelihara dan dibesarkan oleh Ki Gedeng Luragung, penguasa daerah Luragung. Selajutnya Sunan Gunung Jati menjadi Sultan di Cirebon. Setelah dewasa bayi itu diangkat oleh Sunan Gunung Jati menjadi pemimpin atau kepala daerah Kuningan dengan nama Sang Adipati Kuningan.

Jadi, dari nama jenis logam bahan pembuatan bokor itulah daerah ini dinamakan daerah Kuningan. Itulah sebabnya, bokor kuningan dijadikan sebagai salah satu lambang daerah Kabupaten Kuningan. Lambang lain daerah ini adalah kuda yang berasal dari kuda samberani milik Adipati Ewangga, seorang Panglima perang Kuningan.

Menurut tradisi lisan Lagenda Kuningan yang lain, sebelum bernama Kuningan nama daerah ini adalah Kajene. Kajene katanya mengandung arti warna kuning (jene dalam bahasa Jawa berarti kuning). Secara umum warna kuning melambangkan keagungan dalam masyarakat Nusantara. Berdasarkan bahan bokor kuningan dan warna kuning itulah, kemudian pada masa awal Islamisasi daerah ini dinami Kuningan. Namun keotentikan Kajene sebaga nama pertama daerah ini patut diragukan, karena menurut naskah Carita Parahyangan sumber tertulis yang disusun di daerah Ciamis pada akhir abad ke-16 Masehi, Kuningan sebagai nama daerah (kerajaan) telah dikenal sejak awal kerajaan Galuh, yakni sejak akhir abad ke-7 atau awal abad ke-8 Masehi. Sementara itu, wilayah kerajaan Kuningan terletak di daerah Kabupaten Kuningan sekarang.

Adalagi menurut cerita mitologi daerah setempat yang mengemukakan bahwa nama daerah Kuningan itu diambil dari ungkapan dangiang kuning, yaitu nama ilmu kegaiban (ajian) yang bertalian dengan kebenaran hakiki. Ilmu ini dimiliki oleh Demunawan, salah seorang yang pernah menjadi penguasa (raja) di daerah ini pada masa awal kerajaan Galuh.

Dalam tradisi agama Hindu terdapat sistem kalender yang menggambarkan siklus waktu upacara keagamaan seperti yang masih dipakai oleh umat Hindu-Bali sekarang. Kuningan menjadi nama waktu (wuku) ke 12 dari sistem kalender tersebut. Pada periode wuku Kuningan selalu diadakan upacara keagamaan sebagai hari raya. Mungkinkah, nama wuku Kuningan mengilhami atau mendorong pemberian nama bagi daerah ini?

Yang jelas, menurut Cerita Parahyangan dan Fragmen Cerita Parahyangan, dua naskah yang ditulis sezaman pada daun lontar beraksara dan berbahasa Sunda Kuno, pada abad ke-8 Masehi, Kuningan sudah disebut sebagai nama kerajaan yang terletak tidak jauh dari kerajaan Galuh (Ciamis sekarang) dan kerajaan Galunggung (Tasikmalaya sekarang). Lokasi kerajaan tersebut terletak di daerah yang sekarang menjadi Kabupaten Kuningan.

Contoh Teks Storytelling

Disember 29, 2015 0
Unity is Strength

Once upon a time, there was a flock of doves that flew in search of food led by their king. One day, they had flown a long distance and were very tired. The dove king encouraged them to fly a little further. The smallest dove picked up speed and found some rice scattered beneath a banyan tree. So all the doves landed and began to eat.

Suddenly a net fell over them and they were all trapped. They saw a hunter approaching carrying a huge club. The doves desperately fluttered their wings trying to get out, but to no avail. The king had an idea. He advised all the doves to fly up together carrying the net with them. He said that there was strength in unity.

Each dove picked up a portion of the net and together they flew off carrying the net with them. The hunter looked up in astonishment. He tried to follow them, but they were flying high over hills and valleys. They flew to a hill near a city of temples where there lived a mouse who could help them. He was a faithful friend of the dove king.

When the mouse heard the loud noise of their approach, he went into hiding. The dove king gently called out to him and then the mouse was happy to see him. The dove king explained that they had been caught in a trap and needed the mouse’s help to gnaw at the net with his teeth and set them free.

The mouse agreed saying that he would set the king free first. The king insisted that he first free his subjects and the king last. The mouse understood the king’s feelings and complied with his wishes. He began to cut the net and one by one all the doves were freed including the dove king.

They all thanked the mouse and flew away together, united in their strength.

Artinya :
Sekali waktu, ada kawanan merpati yang terbang mencari makanan yang dipimpin oleh raja mereka. Suatu hari, mereka telah terbang jarak jauh dan sangat lelah. Raja merpati mendorong mereka untuk terbang sedikit lebih jauh. Merpati terkecil mengambil kecepatan dan menemukan beberapa beras yang tersebar di bawah pohon beringin. Jadi semua merpati mendarat dan mulai makan.

Tiba-tiba jaring jatuh di atas mereka dan mereka semua terperangkap. Mereka melihat seorang pemburu mendekat membawa klub besar. Merpati mengibarkan sayap mereka mencoba untuk keluar, tetapi tidak berhasil. Raja memiliki ide. Dia menyarankan semua merpati terbang bersama-sama membawa jaring dengan mereka. Dia mengatakan bahwa ada kekuatan dalam persatuan.

Setiap merpati mengambil sebagian jaring dan bersama-sama mereka terbang membawa jaring dengan mereka. Pemburu mendongak heran. Dia mencoba untuk mengikuti mereka, tetapi mereka terbang tinggi di atas bukit dan lembah. Mereka terbang ke bukit dekat kota kuil di mana hiduplah seekor tikus yang bisa membantu mereka. Dia adalah teman setia raja burung merpati.

Ketika tikus mendengar suara keras dari luar, ia bersembunyi. Merpati Raja lembut memanggil dia dan kemudian tikus senang melihat dia. Raja merpati menjelaskan bahwa mereka telah terjebak dalam perangkap dan membutuhkan bantuan tikus untuk menggerogoti jaring dengan giginya dan membebaskan mereka.

Tikus setuju dan mengatakan bahwa ia akan mengatur supaya raja yang bebas pertama kali. Raja bersikeras bahwa yang pertama kali adalah membebaskan rakyatnya dan raja yang terakhir. Tikus mengerti perasaan raja dan memenuhi keinginannya. Dia mulai memotong jaring dan satu per satu semua merpati dibebaskan termasuk raja burung merpati.

Mereka semua mengucapkan terima kasih kepada tikus dan terbang bersama-sama, bersatu dalam kekuatan mereka.

Realisasi Pendidikan Agama dalam Kehidupan

Disember 29, 2015 0

Sangat memprihatinkan apabila kita melihat atau mendengar di media masa mengenai salah satu masalah yang sangat urgen untuk cepat diselesaikan di Negeri ini, yaitu kenakalan remaja. Tidak hanya di media masa tapi sekarang ini bisa kita lihat dan rasakan di sekeliling kita ini banyak remaja-remaja yang krisis akhlaknya, dan lebih bahayanya lagi masalah ini tidak hanya terjadi pada  para remaja bahkan tidak sedikit anak-anak dibawah umur pun yang terjerumus dalam kasus ini.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Dan bagaimana solusinya?. Banyak sekali faktor penyebab dari penyakit ini, namun yang sangat utama adalah kuman (kurang iman). Karena Iman merupakan kontrol utama pada manusia dalam melakukan berbagai hal. Bila seseorang beriman maka orang tersebut akan senantiasa berfikir terlebih dahulu dan mengembalikan semuanya kepada Allah SWT. “Allah rida atau tidak jika saya melakukan ini?” Mungkin ungkapan seperti itulah yang akan keluar dari hati orang yang beriman.

Bagaimana Iman ini bisa didapat?. Jawaban dari pertanyaan inilah yang akan menjadi solusi dari permasalahan kali ini. Iman tentu tidak datang dengan sendirinya, namun datang melalui orang lain yang mengajarkan pada kita. Disinilah pentingnya peranan dari pendidikan agama, karena pada dasarnya agama itu berisikan perintah dan larangan maka  dengan agama kehidupan manusia akan teratur. Itulah mengapa pendidikan agama selalu ada di lembaga-lembaga pendidikan formal atau informal dan lembaga pendidikan berbasis agama atau tidak sekalipun di dalamnya terdapat pendidikan agama.

Namun Ironisnya di Negeri tercinta kita ini agama hanya dijadikan topeng belaka, mengaku orang beragama namun sikap dan prilaku tidak mencerminkan seperti orang yang beragama. Maka tidak setiap yang beragama itu beriman karena Iman itu ditekadkan dalam hati diucapkan dengan lisan dan direalisasikan dengan amal. Jadi tugas terpenting untuk para pendidik agama di Negeri ini adalah menumbuhkan Iman dengan sebenar-benarnya Iman, tidak hanya memberi pengetahuan tentang agama sebab apa gunanya pengetahuan bila tidak di realisasikan.

Prestasi Aqidah

Disember 29, 2015 0

Warga bersama Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil melaksanakan shalat Istisqa di Taman Alun-alun Bandung, Ahad (25/10) sebagai upaya meminta hujan kepada Allah SWT. Shalat Istisqa dipimpin oleh KH Dadang Suherman dan yang memberikan tausyiah adalah KH Sukriadi Sambas. Shalat Istisqa adalah shalat yang sangat dianjurkan dalam rangka memohon kepada Allah ketika kita menghadapi kekeringan atau sumber mata air sudah lama mengering, Shalat Istisqa ini disunnah-kan berdasarkan sebab dzahir-nya. Dan shalat Istisqa ini, tidak lagi dianjurkan apabila sebab-sebab-nya sudah tiada (hilang), seperti sudah mulai turun hujan atau sudah mengalirnya mata air dari sumber-nya.

Berkaitan dengan aqidah, hal ini merupakan sesuatu yang dibenarkan dalam Islam, seperti terdapat dalam Al-Qur'an “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” (Al-Fatihah: 5). Dan shalat Istisqa juga dianjurkan sebagaimana  contoh dari Rasulullah SAW yang disebutkan dalam hadits Abdullah bin Zaid r.a. "Baginda Rasulullah SAW pernah pergi (keluar) ke lapangan untuk melaksanakan shalat meminta hujan, beliau kemudian menghadap ke kiblat dan membalik-kan selendang-nya kemudian shalat dua rakaat (shalat istisqa)" (Muttafaqun ‘Alaih).

Prestasi aqidah seperti ini selayaknya terus di tingkatkan dalam upaya meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan musyrik  yang tidak sedikit pula masih terdapat dalam kehidupan umat di zaman ini. Karena keimanan yang benar itu harus direalisasikan dengan amal perbuatan yang benar pula.

Penyimpangan Aqidah

Disember 29, 2015 0

Bagi seorang yang beragama Islam, aqidah merupakan hal yang sangat utama. Aqidah yang benar adalah yang diajarkan oleh Rasulallah SAW yang terdapat dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah. Sedangkan aqidah yang menyimpang biasanya berasal dari kepercayaan nenek moyang, leluhur, adat istiadat, taqlid buta, diambil dari keyakinan sebuah kelompok, tokoh tertentu, fanatisme golongan, dan dari akal yang tidak sehat. Tidak kita pungkiri bahwa betapa banyak fenomena yang menunjukkan kerusakan aqidah tengah melanda umat dalam sebuah masyarakat. Fenomena itu beragam bentuknya. Ada yang berupa tradisi, budaya, atau kepercayaan tertentu.

Misalnya dalam memperingati tahun baru Islam yang jatuh pada tanggal satu Sura (01 Muharram), Keraton Surakarta mengadakan kirab pusaka mengelilingi keraton. Kirab pusaka itu banyak menyimpan hal-hal yang mistis, salah satunya ditandai oleh Kebo Bule Kyai Slamet yang memimpin kirab. Bagi warga masyarakat, kirab pusaka satu Sura dipercaya sebagai sarana tolak bala atau hal-hal yang bersifat jahat. Di Keraton Kasunanan Surakarta, ada sekawanan kerbau yang dipercaya keramat, yaitu kerbau bule Kyai Slamet. Bukan sembarang kerbau, karena hewan ini termasuk pusaka penting milik keraton. Setiap tahunnya kerbau-kerbau itu dikirab, yakni sebuah ritual memperjalankan kerbau-kerbau itu secara bersama-sama. Selain dianggap keramat, kotoran kerbau-kerbau ini dianggap memiliki berkah dan mendatangkan kebaikan sehingga menjadi rebutan masyarakat yang memadati lokasi kirab.

Ketika aqidah tidak lagi lurus, maka seolah-olah akal tidak lagi berfungsi dengan baik. Sehingga mereka menghinakan diri kepada kerbau-kerbau, berebutan untuk mendapatkan kotoran yang keluar dan mengharapkan berkah dari kotoran tersebut. Itulah dia dampak buruk dari rusaknya aqidah Islamiyah dari diri seseorang. Seseorang menjadi hina, terbelakang mental dan menjadi rendah. Seolah-olah derajat seekor kerbau bule lebih mulia dari derajatnya.

Tokoh Indonesia yang Mendunia

Disember 29, 2015 2

1. Ir. Soekarno
Satu-satunya tokoh politik di Indonesia yang sungguh disegani oleh berbagai negara di dunia. Bagaimana tidak, ini lah tokoh penting dalam sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia dan sebagai sang proklamator yang menentukan perjalanan bangsa Indonesia. Biografi Soekarno tidak hanya populer di Indonesia, melainkan juga di berbagai penjuru dunia. Sosok beliau menjadi tonggak sang pemimpin sejati bagi bangsa Indonesia dan memang tidak heran banyak dikagumi oleh segenap bangsa Indonesia dan bahkan bangsa lain.

2. Sri Mulyani Indrawati
Wanita pertama Indonesia yang menduduki jabatan penting di organisasi vital dunia yaitu Bank dunia. Ia merupakan wanita pertama Indonesia yang menduduki jabatan strategis sebagai direktur pelaksana bank dunia. Kemampuan Sri Mulyani sangat dikagumi dunia, hal ini terbukti ia dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh peringkat ke-23 di dunia versi Forbes di tahun 2008

3. Rudi Hartono
Bisa dibilang ia merupakan raja bulu tangkis, satu satunya pemain bulu tangkis yang masuk di rekor dunia dalam hal prestasi. Ia menjuarai ALL England sebanyak 8 kali dimana 7 diantaranya diraih secara berturut turut. 7 kali berturut-turut pada tahun 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973 , 1974, dan satu kali lagi pada tahun 1976. Tidak dipungkiri prestasi Rudi Hartono sulit dilakukan lagi oleh penerusnya di Indonesia atau di dunia sekalipun.

4. Taufik Hidayat
Mungkin dunia telah mengakui bahwa Taufik Hidayat merupakan salah satu tokoh legendaris dari cabang olahraga di Indonesia terutama bulu tangkis. Olahraga yang banyak dilakukan sebagai kegiatan di hari Minggu ini memang melambungkan nama Taufik Hidayat sebagai insan olahraga paling populer di dunia.

5. Chris John
Bagi penggemar olahraga tinju tidak mungkin melupakan nama dan legenda hidup tinju Indonesia, Chris John. Chris john sebenarnya adalah salah satu atlet seni bela diri wushu, namun akhirnya ia memutuskan untuk beralih ke dunia tinju. Ia merupakan satu satunya petinju Indonesia yang berhasil mempertahankan juara dunia sebanyak 19 kali. Bukan hanya di Indonesia, pencapaian ini juga menjadi salah satu pencapaian terbaik di dunia. Ia layak dinobatkan sebagai salah satu petinju terbaik dunia yang sangat sukses di pentas tinju dalam mengharumkan nama bangsa melalui tinju.

6. Agnes Monica
Agnes Monica merupakan salah satu artis Indonesia yang berhasil menorehkan nama di ajang Internasional. Boleh dikatakan ia merupakan salah satu artis Indonesia yang sukses go Internasional. Tidak hanya itu dia juga sukses memperoleh beberapa penghargaan dari dunia Internasional dan eksis mencatatkan diri sebagai artis Indonesia yang paling terkenal di luar negeri. Mungkin bagi penggemar prianya, Agnes merupakan artis tercantik Indonesia yang memiliki paras menawan.

7. Joe Taslim
Salah satu aktor Indonesia yang sukses di perfilman dunia, dan menjadi salah satu bintang di film action terbaik, fast and furious 6. Kemampuan dan kehebatan akting serta skillnya membuktikan bahwa orang Indonesia memiliki daya saing di perfilman Internasional.

8. Rusdi Kirana
Mungkin banyak yang belum mengetahui namanya, namun jika disebut sebagai Bos Lion Air mungkin banyak orang yang langsung mengetahui. Bos Lion air ini menjadi pemberitaan hangat di berbagai media Internasional karena memborong pesawat dalam jumlah besar. Bahkan pembelian ini dikatakan sebagai pembelian pesawat terbesar di dunia yang membuat Lion Air adalah masuk sebagai daftar perusahaan terbesar di Indonesia.

9. Erick Thohir
Mengapa Erick Thohir saya kategorikan sebagai salah satu orang Indonesia yang mendunia ? Hal ini dikarenakan ia merupakan satu-satunya yang mampu membeli klub besar dunia Inter Milan. Salah satu klub liga serie A italia yang kaya akan sejarah, baik di kompetisi lokal maupun Internasional. Dunia dibuat heboh oleh pengusaha asal Indonesia ini ketika memutuskan membeli saham Inter Milan.

10. Dominic Brian
Mungkin banyak orang yang belum mengenal Dominic Brian, ia merupakan salah satu putra kebanggaan Indonesia yang mampu mendapatkan Rekor Dunia untuk bidang mengingat. Ia merupakan manusia yang mampu mengingat dalam jumlah yang sangat banyak. Ketika banyak orang belajar cara meningkatkan IQ dengan susah payah, ia dikaruniai daya ingat dan IQ yang sangat Tinggi. Ia mampu mengingat ratusan angka dan huruf dalam satu menit yang menjadikannya mendapat rekor dunia untuk bidang mengingat.

9 Tanda dari Orang Berakal

Disember 29, 2015 0

Menurut Buya Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) dalam bukunya Falsafah Hidup orang berakal itu memiliki tanda-tanda nyata dalam sikap dan perilakunya sehari-hari.

1. Orang berakal itu luas pandangannya kepada sesuatu yang menyakiti atau yang menyenangkan. Pandai memilih perkara yang memberi manfaat dan menjauhi yang akan menyakiti. Dia memilih mana yang lebih kekal walaupun sulit jalannya daripada yang mudah didapat padahal rapuh. Jadi, akhirat lebih utama bagi mereka dibanding dunia.

2. Orang berakal selalu menaksir harga dirinya, yakni dengan cara menilik hari-hari yang telah dilalui, adakah dipergunakan kepada perbuatan-perbuatan yang berguna, dan hari yang masih tinggal ke manakah akan dimanfaatkan. Jadi, tidak ada waktu yang digunakan untuk hal-hal yang tidak berfaedah, apalagi sampai menguliti kesalahan atau aib orang lain.

3. Orang berakal senantiasa berbantah dengan dirinya. Sebelum melakukan suatu tindakan, ada timbangan yang digunakan, apakah yang dilakukannya baik atau jahat dan berbahaya. Kalau baik, maka diteruskan, jika berbahaya segera dihentikan.

4. Orang berakal selalu mengingat kekurangannya. Bahkan, kata Buya Hamka, “Kalau perlu dituliskannya di dalam suatu buku peringatan sehari-hari. Baik kekurangan pada agama, atau pada akhlak dan kesopanan. Peringatan diulang-ulangnya dan buku itu kerapkali dilihatnya untuk direnungi dan diikhtiarkan berangsur-angsur mengubah segala kekurangan itu.”

5. Orang berakal tidak berdukacita lantaran ada cita-citanya di dunia yang tidak sampai atau nikmat yang meninggalkannya. Buya Hamka menulis, “Diterimanya apa yang terjadi atas dirinya dengan tidak merasa kecewa dan tidak putus-putusnya berusaha. Jika rugi tidaklah cemas, dan jika berlaba tidaklah bangga. Karena cemas merendahkan hikmah dan bangga mengihilangkan timbangan.”

6. Orang berakal enggan menjauhi orang yang berakal pula. Artinya, temannya adalah orang yang berhati-hati dalam hidupnya, sehingga terjaga komitmennya dalam memegang risalah kebenaran.

7. Orang yang berakal tidak memandang remeh suatu kesalahan. “Walaupun bagaimana kecilnya di mata orang lain. Dia tidak mau memandang kecil suatu kesalahan. Karena bila kita memandang kecil suatu kesalahan, yang kedua, ketiga, dan seterusnya, kita tidak merasa bahwa kesalahan itu besar, atau tak dapat membedakan lagi mana yang kecil dan mana yang besar.”

8. Orang yang berakal tidak bersedih hati. Buya Hamka menulis, “Orang yang berakal tidak berduka hati. Karena kedukaan itu tiada ada faedahnya. Banyak duka mengaburkan akal. Tidak dia bersedih, karena kesedihan tidaklah memperbaiki perkara yang telah terlanjur. Dan, banyak sedih mengurangi akal.”

9. Orang berakal hidup bukan untuk dirinya semata, tetapi untuk manusia dan seluruh kehidupan. Buya Hamka menulis, “Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri.”

Demikianlah sembilan tanda orang berakal menurut Buya Hamka. Dan, lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa orang berakal itu hanya memiliki kerinduan kuat pada tiga perkara. Pertama, menyediakan bekal untuk hari kemudian. Kedua, mencari kelezatan buat jiwa. Dan, ketiga, menyelidiki arti hidup.