Baru-baru ini di Samarinda kita dapati seorang siswi SMA tengah hamil 6 bulan yang ternyata adalah hasil dari hubungan layaknya suami istri dengan kekasihnya yang masih berstatus pelajar SMP. "Mereka telah berpacaran sejak SMP, dan sebagai bukti cinta, keduanya pun berhubungan badan layaknya suami istri, yang selalu dilakukan di rumah pelaku," tutur Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara, Iptu Wawan Gunawan, Kamis (4/1/2018).
Sungguh ironis memang ketika kita melihat banyak sekali fenomena anak bangsa dewasa ini yang tengah mengalami degaradasi etika dan moral. Hal tersebut dapat kita lihat dari berbagai media masa bahkan secara langsung di lingkungan sekitar kita sendiri. Perilaku yang dianggap tabu oleh orang tua kita dahulu sekarang terjadi dimana-mana dan bahkan dianggap wajar oleh sebagian orang.
Kemajuan peradaban manusia terutama dalam bidang teknologi dan informasi tidak sepenuhnya berdampak positif, akan tetapi berbanding terbalik dengan apa yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia yakni menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. Pendidikan karakter yang terus digencarkan dalam dunia pendidikan nampaknya belum mampu membendung derasnya pengaruh media elektronik.
Tontonan yang tidak selayaknya dikonsumsi oleh pelajar sekarang bisa diakses dimana pun dan kapan pun dengan menggunakan kecanggihan dari smartphone yang dimilikinya. Adapun televisi sekarang ini lebih banyak menayangkan hal-hal yang tidak mendidik dan hanya sekedar menjadi hiburan yang tidak ada artinya. Banyak sekali film bernuansa pelajar akan tetapi tidak menayangkan esensi dari seorang pelajar yang sesungguhnya. Mereka hanya menampilkan sosok pelajar dengan dunia yang dipenuhi oleh kisah percintaan dan kekerasan semata.
Lantas bagaimana hasilnya? Contoh kasus yang terjadi di Samarinda adalah hasil dari perubahan zaman yang tidak terkendali. Modernisasi tidaklah seharusnya direalisasikan sebagai westernsisasi, karena kedua istilah tersebut merupukan istilah yang berbeda. Kebanyakan diantara kita mengartikan modern itu dengan mengikuti budaya orang barat, itu adalah suatu kekeliruan. Budaya berpacaran salah satu contoh westernisasi yang pada ujungnya membawa manusia kepada kemaksiatan. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Isra ayat 32.
وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."
Quraish Shihab dalam kajian tafsirnya mengemukakan bahwa kata mendekati dalam ayat-ayat yang terdapat dalam al-qur'an merupakan suatu bentuk larangan yang apabila hal itu dilakukan bisa mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang buruk. Dan hal tersebut adalah suatu keburukan yang amat buruk dalam pandangan akal dan pandangan agama.
Pacaran merupakan salah satu dari banyak hal yang dapat mendekatkan diri pada zina dan perbuatan keji lainnya. Hal ini telah dibuktikan dengan kasus diatas dan banyak juga sebenarnya yang tidak dipublikasikan. Dan sudah jelas pada ayat diatas bahwasannya mendekati zina itu dilarang oleh Allah SWT dan merupakan perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.
Semoga kita senantiasa dijauhkan dari berbagai hal yang bisa menjerumuskan kita ke dalam jurang kemaksiatan. Aamiin...