Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, tercatat sudah sepuluh kali Indonesia mengalami perubahan kurikulum pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari faktor politik di Indonesia yang pada setiap peralihan kepemimpinan dalam pemerintahan sering kali menteri pendidikan merubah kurikulum pendidikan. Mulai dari Rencana Pembelajaran tahun 1947 hingga kurikulum 2013.
Dalam hal ini tentunya ada dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh pergantian kurikulum tersebut. Diantaranya dampak positif dari perubahan kurikulum adalah penyesuaian dengan perkembangan zaman. Dengan perubahan dari mulai terbentuknya kurikulum hingga sekarang maka pendidikan Indonesia tidak akan tertinggal dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Dengan banyaknya sumber ilmu dan berkembangnya teknologi, tidak hanya dari guru namun siswa bisa mencari sendiri baik dari buku ataupun internet yang sudah tersebar luas, maka diharapkan sumber daya manusia akan meningkat mutunya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan sangat pesat.
Namun pada kenyataannya untuk sekarang ini tampaknya perubahan tersebut juga berdampak pada nilai budi pekerti dan budaya Indonesia. Dimana dengan semakin berkembangnya zaman, sedikit demi sedikit Indonesia kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang berbudaya. Hal ini ditandai dengan turunnya nilai moral dan lunturnya karakter yang berkebudayaan Indonesia, karena tuntutan pada pendidikan sekarang ini adalah mengedepankan hasil dan menghiraukan proses. Sehingga tidak sedikit orang mempunyai izajah pendidikan namun kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan izajah tersebut.
Jadi alangkah lebih baiknya jika pendidikan di Indonesia itu bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman namun tidak kehilangan identitas bangsa Indonesia tersendiri. Tetap berpegang tegu pada falsafah Indonesia yaitu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Inilah tugas kita semua dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Karena pada hakikatnya pendidikan akan mudah diterima dan dipahami jika bersesuaian dengan kebudayaan Indonesia tersendiri. Dan tentunya akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter.