Richard Stephen Gosal atau yang sekarang dikenal dengan Muhammad
Thufail Al Ghifari adalah salah satu rapper yang cukup dikenal di
komunitas hiphop local dan nasyid indonesia. Kedua albumnya sudah memberi warna
tersendiri dalam perjalanan eksistensinya. Walau aransemen music di album Syair
Perang Panjang sempat mendapat banyak cercaan dari komunitas hiphopindo,
ditambah syair – syair islam yang tajam, tegas dan sangat agresif membuat
Thufail sering dicap rapper islam garis keras bahkan hingga saat ini masih
banyak yang memberikan penilaian tersebut.
Namun dibalik semua pro kontra itu, Thufail Al Ghifari ternyata mampu
membuktikan ketangguhan prinsip dan idealisnya. Tidak sedikit orang – orang
yang terinspirasi dengan lagu – lagunya, bahkan memilih hijrah membela islam
karena terinspirasi oleh lagu – lagu Thufail Al Ghifari.
Thufail Al Ghifari terlahir dari pasangan Pendeta di Makassar 11 Mei 1982, masuk islam tahun 2002 setelah
melewati proses pemikiran dan pencarian jati diri yang panjang. Jiwa musiknya
merupakan warisan dari sang ayah yang juga mampu memainkan semua jenis alat
music dari gitar, bas, piano, keyboard hingga drum. Thufail pertama kali
membuat band dengan nama Rafflesia di kelas 2 SMP. Rafflesia memainkan lagu –
lagu dari Godbless, Kantata Takwa, Slank, Boomerang, Jamrud hingga Iwan Fals.
Setelah lulus dari SMP Negeri 3 Bekasi, Rafflesia bubar.
Setelah masuk SMA Negeri 3 Bekasi, Thufail Al Ghifari melakukan Jam Sesion
dengan beberapa teman sekolah dan mulai memainkan lagu – lagu dari Metallica,
Rage Againts The Machine, Sepultura, Soulfly, Korn, Limp Bizkit hingga Marilyn
Manson.
Kelas 1 SMA Thufail bergabung dengan Berawan Band sebagai basis dan memainkan
lagu – lagu dari Metallica. Berawan Band hanya berjalan 6 bulan lalu bubar.
Karena Sigit sang Vokalis band mendirikan band Rattamahatta. Thufail sempat
bergabung dengan Rattamahatta sebagai penabuh perkusi dan memainkan lagu – lagu
dari Sepultura dan Soulfly.
Kevakuman Rattamahatta, membuat Thufail mendirikan Stompkin di akhir kelas 2
SMA. Stompkin cukup bertahan lama dan sudah memiliki jam terbang di luar
kegiatan ekstra kulikuler SMA. Stompkin sering memainkan lagu dari Rage Againts
The Machine, Limp Bizkit, Korn bahkan Stompkin juga terinfluense oleh Marilyn
Manson, Hed Pe, Red Hot Chili Peppers hingga Soulfly.
Setelah Stompkin bubar, Thufail serius dengan mempersiapkan solo albumnya yang
bernuansa rap. Namun dalam prosesnya album solo Thufail sempat tertunda 2
tahunan karena berbenturan dengan proses Thufail memperdalam keislamannya pasca
masuknya beliau ke islam setelah 20 tahun lahir dalam pembinaan keluarga
Kristen.
Album syair perang panjang merupakan debut Thufail Al Ghifari sebagai rapper.
Album indie label ini mendapat banyak sanjungan dan kritik dari komunitas
hiphop terutama dalam masalah aransemen musik. Namun Thufail tetap maju dan
tidak perduli. Musik di album Syair Perang Panjang memang diakui Thufail sangat
apa adanya, karena keterbatasan prasarana dalam penggarapannya.
Untuk mengaransemen music saja, Thufail Cuma modal numpang di computer teman
dan hanya menggunakan software Fruityloop 2. Namun satu tahun kemudian Album
kedua thufail yang berjudul Dari Atas Satu Tanah Tempat Kita Berpijak akhirnya
dirilis. Di Album kedua nuansa musik semakin meluas. Suasana etnik, blues dan
industrial mulai terasa di beberapa lagu.
Kebanyakan para penyuka lagu – lagu Thufail lebih terpesona oleh syair dan
pemikiran Thufail tentang islam daripada musiknya. Banyak dari penyuka Thufail
Al Ghifari justru tidak terlalu perduli dengan ukuran kualitas music Thufail,
mereka lebih salut dan terinspirasi oleh syair – syair Thufail Al Ghifari.
“Kesuksesan saya tidak terletak pada music dan berapa banyak fans saya, saya
tidak butuh fans..saya hanya ingin menyampaikan isi hati saya, rasa syukur saya
akan kedahsyatan Islam dalam menemani pencarian jati diri saya, dan saya
menemukan jawaban dari semua pertanyaan hidup saya hanya di dalam Islam…dan
saya menuangkan semua di dalam lagu – lagu saya”
Itulah pendapat Thufail mengenai pro kontra tentang kehadiran dia sebagai
rapper yang banyak menyuarakan Islam dan membongkar kebusukan zionis
internasional melalui lagu – lagunya. Kini setelah perjalanan kedua Album
solonya, Thufail kembali melakukan reuni dengan beberapa teman – teman lamanya
di Stompkin yaitu Udenk dan Arif untuk mendirikan The Roots Of Madinah.
Posisi vokalis merupakan tugas baru di band beraliran rock ini. Pengagum Iwan
Fals, Eddie Vedder dari Pearl Jam dan Jonathan Davis dari Korn ini siap dengan
semua resiko baru yang ia dapat dari proyek barunya bersama The Roots Of
Madinah. Banyak para penyuka Thufail sebagai rapper yang kecewa dengan keputusan
Thufail untuk vakum sebagai rapper, namun disisi lain Thufail Al Ghifari memang
punya alasan sendiri kenapa ia mendirikan The Roots Of Madinah.
“Saya ingin mulai sesuatu dari nol lagi, saya ingin merasakan tantangan
baru..setuju atau tidak setuju inilah saya! Dan seperti yang sering saya
katakan, saya tidak butuh fans, popularitas atau eksistensi. Solo karir saya
atau bersama The Roots Of Madinah semuanya hanyalah sebuah proyek eksperimen
seni dan resistensi, kreatifitas musik kami hanyalah sarana untuk membagi
perasaan kami, membagi isi hati kami tentang busuknya dunia atau jenuhnya
kehidupan hingga rasa syukur ketika kami menemukan banyak harapan dengan
keyakinan kami terhadap Pencipta kami. Lagi pula The Roots Of Madinah bukan
band dakwah atau band islam apalagi band underground atau apalah..kami cuma
band rock ala kadarnya tapi dikelola dengan semangat yang tidak
sekedarnya..terserah orang mau nilai apa, kami hanya ingin berkarya dan memberi
kepuasan pada batin kami”
Sekarang Thufail Al Ghifari sudah tidak perduli dengan perjalanan dia sebagai
solo rapper dan pro kontra eksperimen dia dengan The Roots Of Madinah. Ada
distorsi baru yang siap menghentak, dan teriakan lantang akan kejujuran hati,
ada semangat yang akan melompati semua stagnasi, ada ide baru yang akan
mendobrak semua batas yang mengkotak – kotakkan kejujuran kreatifitas dan suara
hati, ada sebuah ketulusan yang akan memberi warna baru pada setiap ruang
kreatifitas yang tidak terbatas dan tidak pernah menyerah pada semua
keterbatasan...mungkin inilah kelahiran baru seorang Thufail Al Ghifari yang
ingin memulai semuanya dari nol kembali, bahkan nol besar mungkin…semoga selalu
kompak dan istiqomah.
loading...
EmoticonEmoticon