Dari hasil penelitian, menjalani diet Mediterania yang didominasi dengan
konsumsi kacang-kacangan dan minyak zaitun, tak hanya mampu menurunkan
berat badan, tapi juga bermanfaat meminimalisir penurunan fungsi
kognitif pada lansia, seperti kehilangan memori atau daya ingat.
Menjalani diet Mediterania berarti mengonsumsi banyak sayur-sayuran, buah-buahan, beberapa jenis seafood, dan sedikit mengonsumsi daging dan produk olahan susu.
Dalam penelitian tersebut, peneliti secara acak memilih 300 orang untuk
mengikuti program diet ini selama empat tahun, dan 145 orang diantaranya
diminta untuk menjalani diet rendah lemak dengan periode waktu yang
sama.
Sedangkan, 155 orang lainnya menjalani diet Mediterania dan diminta
untuk mengonsumsi satu liter minyak zaitun murni setiap minggunya, 147
orang diantaranya diminta menambahkan 30 gram campuran walnut, hazelnut
dan almond setiap hari.
Setelah empat tahun, para peneliti membandingkan kemampuan fungsi
kognitif setiap orang dalam setiap kelompok. Rata-rata usia peserta
dalam penelitian ini adalah 67 tahun.
Kelompok yang mengikuti diet Mediterania mengalami peningkatan fungsi
kognitif selama empat tahun, sedangkan pada kelompok yang menjalani diet
rendah lemak, kemampuan fungsi kognitifnya terlihat menurun.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa dalam populasi yang lebih tua,
diet Mediterania yang dilengkapi dengan asupan kacang-kacangan dan
minyak zaitun murni bisa melawan penurunan fungsi kognitif yang
berkaitan dengan usia,” tulis para peneliti dalam jurnal JAMA Internal
Medicine.
Para peneliti menemukan, bahwa orang-orang dalam kelompok diet
Mediterania dengan tambahan konsumsi kacang-kacangan, mengalami
perbaikan yang signifikan pada memorinya, dibanding dengan mereka yang
menjalani diet rendah lemak.
Bahkan, mereka yang menjalani diet Mediterania dengan tambahan konsumsi
minyak zaitun murni, menunjukkan peningkatan signifikan yang lebih besar
pada sejumlah fungsi kognitif yang berkaitan dengan memori kerja,
penalaran dan perhatian, dibandingkan dengan kelompok yang menjalani
diet rendah lemak.
Mengingat masih kurangnya perawatan khusus untuk orang-oorang yang
menderita penurunan fungsi kognitif atau demensia, hasil penelitian ini
memang menggembirakan. Namun, para peneliti mengakui masih perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi kebenaran metode
ini.
Menurut Dr. Raphael Kellman, seorang dokter ahli penyakit dalam di New
York, yang tak ikut serta dalam penelitian ini, mengatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan, ketika dikonsumsi, lemak omega dalam minyak
zaitun dan kacanng-kacangan berperan penting dalam meningkatkan kondisi
membran sel, termasuk di otak. “Konsumsi kacang-kacangan, minyak dan
lemak akan meningkatkan fungsi otak Anda, karena dapat membantu mencegah
gangguan neurodegenerative,” ujar Kellman yang juga penulis buku The Microbioma Diet.
Di sisi lain, jika seseorang mengurangi konsumsi beberapa jenis lemak
dalam makanannya, ini justru bisa menimbulkan efek negatif, baik untuk
otak maupun kesehatan tubuh secara menyeluruh. Bagaimanapun juga, tubuh
membutuhkan asupan lemak. Tapi, lemak seperti apa yang baik untuk tubuh.
Intinya adalah asupan gizi seimbang yang dibutuhkan tubuh,” tambah
Kellman.
loading...
EmoticonEmoticon